Efektif tanggal 1 Januari 2025, Uni Eropa akan menerapkan standar pemasaran baru yang mewajibkan pelabelan asal buah dan sayuran yang sudah dipotong. Peraturan ini berlaku untuk produk segar yang disiapkan untuk dikonsumsi atau dimasak segera, seperti sayuran yang sudah diiris, sayur sup, dan buah dalam cangkir. Namun, hal ini tidak berlaku untuk makanan yang diproses, diasamkan, atau dimasak sebelumnya seperti acar, selai, atau bit yang dimasak sebelumnya.
Mengapa Pelabelan Asal Penting
Persyaratan pelabelan baru ini bertujuan untuk memberikan konsumen informasi yang jelas tentang asal makanan mereka, sehingga meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan makanan. Bagi petani, ahli agronomi, dan insinyur pertanian, perubahan ini menggarisbawahi tren yang berkembang menuju produk berkualitas regional dan preferensi konsumen terhadap produk lokal. Menurut Kamar Pertanian Wina, pelabelan ini tidak hanya akan meningkatkan visibilitas produk dari bisnis yang berbasis di Wina namun juga meningkatkan proposisi nilai mereka, mengingat tingginya biaya produksi.
Dampak di Pasar
Standar baru ini ditetapkan untuk berdampak pada berbagai sektor industri makanan. Bagi pengecer dan penyedia layanan makanan, ada kebutuhan untuk menyesuaikan proses pengemasan dan pelabelan agar mematuhi peraturan baru. Hal ini kemungkinan besar memerlukan biaya tambahan untuk memperbarui label dan kemungkinan mengubah praktik rantai pasokan untuk memastikan informasi asal yang akurat.
Bagi konsumen, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap sistem pangan dengan memberikan informasi yang lebih jelas mengenai asal produk. Hal ini sejalan dengan tren Eropa yang lebih luas menuju pelabelan makanan yang lebih transparan dan mendukung upaya untuk memperkuat sistem pangan lokal.
Manfaat bagi Produsen Lokal
Produsen lokal juga akan mendapatkan keuntungan dari peraturan ini. Penekanan pada pelabelan asal akan menyoroti produk pertanian regional, sehingga berpotensi meningkatkan penjualan dan meningkatkan pangsa pasar bagi petani lokal. Hal ini juga memberikan peluang bagi bisnis lokal untuk membedakan diri mereka di pasar dengan menonjolkan kualitas dan asal produk mereka.
Standar pelabelan asal UE yang baru untuk buah-buahan dan sayur-sayuran yang dipotong menunjukkan perubahan signifikan menuju transparansi yang lebih besar dalam rantai pasokan makanan. Meskipun perubahan ini mungkin menimbulkan sejumlah biaya awal untuk kepatuhan, hal ini pada akhirnya menguntungkan konsumen dan produsen lokal dengan menumbuhkan kepercayaan dan mendukung pertanian regional. Dengan semakin dekatnya tenggat waktu pada bulan Januari 2025, para pemangku kepentingan di industri makanan harus bersiap untuk mengintegrasikan persyaratan baru ini ke dalam operasi mereka.