Tahun ini akan menjadi awal dari edisi ke-3 'Tantangan Rumah Kaca Otonom'. Tantangannya adalah menumbuhkan selada di rumah kaca 'benar-benar mandiri dan tanpa campur tangan manusia' melalui penggunaan AI. Selada juga harus memenuhi standar kualitas dan hasil yang tinggi. Ini juga menggunakan sumber daya sesedikit mungkin, seperti air, pupuk, dan energi. Para peserta harus bersaing dengan petani yang diizinkan berjalan di sekitar rumah kaca mereka sendiri dan memeriksa tanaman mereka.
Mentimun (2018) dan tomat ceri (2019/20) ditanam secara mandiri pada edisi sebelumnya. Tim harus menentukan suhu ideal, jumlah cahaya, irigasi, dan sejumlah parameter lain, seperti kerapatan tanaman dan batangnya.
Tim menggunakan sejumlah sensor standar di rumah kaca untuk tanaman mereka. Mereka juga diizinkan memasang sensor dan kamera mereka sendiri di rumah kaca untuk mengumpulkan informasi tambahan saat tanaman sedang tumbuh.
Bisakah teknologi mengalahkan petani?
Dalam dua edisi pertama, tim mengambil bagian dengan karyawan dari raksasa teknologi seperti Microsoft, Intel, Tencent, NXP dan Samsung. Kompetisi pertama dimenangkan oleh tim yang terdiri dari karyawan dan mahasiswa Microsoft dari universitas Denmark dan Belanda. Acara kedua dimenangkan oleh tim yang terdiri dari karyawan, mahasiswa dan peneliti dari Hoogendoorn Growth Management, Van der Hoeven Horticultural Projects, Delft University of Technology dan Keygene. Tim ini tampil lebih baik daripada tim referensi petani di semua bagian kompetisi. Yang menimbulkan pertanyaan apakah teknologi sudah bisa mengalahkan petani dan apakah ini membuat orang mubazir?
Kami telah menggunakan semua jenis teknologi dalam tanaman rumah kaca selama bertahun-tahun. Petani telah lama tidak perlu membuka jendela sendiri saat terlalu panas atau menyalakan tungku saat di luar dingin. Selama lebih dari 50 tahun, komputer iklim telah ada yang mengambil alih pekerjaan itu dari mereka. Penyesuaian semacam ini dilakukan secara otomatis dengan menghubungkan pembacaan suhu ke pengontrol yang dapat membuka jendela atau menyalakan pemanas. Sistem pengetahuan sudah digunakan dalam hortikultura 30 tahun yang lalu dengan tujuan membuat segala sesuatunya berjalan lebih cerdas. Sistem ini, yang berisi aturan yang menggabungkan 'pengetahuan manusia', sekarang dipandang sebagai pelopor AI.
Baca artikel lengkapnya di www.innovationorigins.com.