Selama dekade terakhir, pencahayaan LED telah mendapatkan minat yang cukup besar sebagai sumber cahaya tambahan hemat energi dalam hortikultura rumah kaca yang dapat berubah dengan cepat dalam intensitas dan komposisi spektral. Komposisi spektral tidak hanya mempengaruhi fisiologi tanaman tetapi juga dapat mempengaruhi biologi patogen, hama, dan musuh alaminya, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui dampak terhadap ketahanan tanaman yang diinduksi.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Unit Bisnis Rumah Kaca Hortikultura, Universitas & Penelitian Wageningen, menyelidiki efek spektrum cahaya terhadap latar belakang sinar matahari pada pertumbuhan dan perkembangan Solanum melongena. Efek ini terkait dengan efek spektral pada pembentukan populasi tungau predator Amblyseius swirskii dan ketahanan tanaman terhadap jamur tepung biotrofik, botrytis jamur nekrotrofik, dan thrips bunga barat arthropoda herbivora.
Efek dari pengurangan rasio merah/jauh-merah (R:FR) dipelajari di bawah dua rasio cahaya merah dan biru. Cahaya merah jauh disuplai sebagai tambahan untuk kerapatan fluks foton fotosintesis (PPFD) atau sebagian menggantikan PPFD, sambil mempertahankan kerapatan fluks foton total (PFD). Pengaruh cahaya putih atau cahaya tambahan UV-B terhadap ketahanan tanaman diuji, dibandingkan dengan referensi (5% biru, 5% hijau, dan 90% merah). Biomassa tanaman dalam fase vegetatif meningkat ketika cahaya merah jauh tambahan diberikan. Panjang batang meningkat dengan merah jauh, terlepas dari PPFD dan persentase cahaya biru.
Pada fase generatif, total biomassa pucuk dan bobot segar buah lebih tinggi di bawah tambahan lampu merah jauh, diikuti oleh perlakuan di mana warna merah jauh menggantikan sebagian PPFD. Cahaya merah jauh meningkatkan partisi biomassa ke dalam buah, dengan mengorbankan daun. Tidak ada perbedaan pertumbuhan populasi tungau A. swirskii antara perlakuan cahaya, perlakuan cahaya juga tidak berpengaruh terhadap distribusi vertikal tungau predator ini pada tanaman.
Perawatan dengan lampu merah jauh tambahan mengurangi tingkat infeksi embun tepung, tetapi meningkatkan infeksi botrytis. Perbedaan-perbedaan ini mungkin disebabkan oleh pertahanan tanaman yang bertindak melawan patogen-patogen ini yang berevolusi dari dua jalur pengaturan yang berbeda. Hasil ini menunjukkan bahwa efek positif dari komposisi spektral yang berubah pada respons fisiologis hanya dikompensasi secara moderat oleh peningkatan kerentanan terhadap patogen jamur, yang menawarkan perspektif untuk hortikultura rumah kaca yang berkelanjutan.
Baca penelitian lengkapnya di www.frontiersint.org.
Anja Dieleman J, Marjolein Kruidhof H, Weerheim K dan Leiss K (2021) Strategi Pencahayaan LED Mempengaruhi Fisiologi dan Ketahanan Terhadap Patogen dan Hama pada Terong (Solanum melongena L.). Depan. Ilmu Tanaman. 11:610046. doi: 10.3389/fpls.2020.610046