#Pertanian #Penanaman Rumah Kaca #Blewah #Petani #PanenSukses #Tantangan Tumbuh #Panen Lezat #Inovasi Pertanian
Kota Kakegawa yang indah, Jepang baru-baru ini menjadi tuan rumah acara luar biasa, Evaluasi Blewah Musim Gugur, di mana para petani dari prefektur barat tengah menunjukkan keterampilan mereka dalam membudidayakan melon. Diselenggarakan setiap tahun oleh Cabang Koperasi Pertanian Rumah Kaca Prefektur Shizuman, acara ini bertujuan untuk meningkatkan metode budidaya petani melon lokal.
Tahun ini, total 24 buah melon musim gugur yang ditanam di rumah kaca di lima kota dan satu kota di prefektur barat-tengah telah diserahkan untuk evaluasi. Panel yang terdiri dari 10 juri, termasuk perwakilan dari pasar komoditas Tokyo dan Osaka, menilai karya yang masuk dengan cermat.
Proses penjurian diawali dengan memeriksa pola kisi-kisi pada permukaan dan bentuk melon secara keseluruhan. Para juri selanjutnya mengiris melon untuk mengukur rasa manisnya, yang disebut brix, dan melakukan uji rasa untuk mengevaluasi rasa dan tekstur.
Menurut koperasi tersebut, panen musim gugur tahun ini terhambat oleh cuaca panas yang tidak biasa pada bulan Oktober hingga November. Meskipun panennya lebih kecil dari biasanya, melon ini menunjukkan rasa manis yang luar biasa dan merupakan kenikmatan kuliner yang lezat.
Masakazu Masuda, direktur cabang Koperasi Pertanian Rumah Kaca Prefektur cabang Shizuman, berbagi pemikirannya: “Tahun ini, kami menghadapi masalah terkait dengan panasnya musim panas yang terus berlanjut hingga bulan November, sehingga membuat budidaya menjadi sulit. Namun, dengan suhu yang akhirnya turun, kami menantikan panen yang menjanjikan. Kami berharap konsumen menikmati melon pada puncak kematangannya dan menikmati rasanya yang lezat.”
Evaluasi melon musim gugur tidak hanya menyoroti ketahanan petani dalam menghadapi tantangan iklim, namun juga menyoroti kualitas luar biasa yang dicapai pada tanaman tahun ini. Meskipun panennya lebih sedikit, buah melon ini menawan dengan rasa manisnya yang kuat, sebuah bukti dedikasi dan keterampilan para petani lokal.