#SmartAgriculture #AIinFarming #AgriculturalInnovation #RoboticsinAgriculture #PrecisionFarming #FarmingTechnology #LaborShortage #CropHarvesting #JapaneseAgriculture #AgriTechTrends
Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah menyaksikan perubahan signifikan dalam lanskap pertaniannya, dengan pertanian cerdas menjadi pusat perhatian. Integrasi robot berbasis AI dalam praktik pertanian tidak hanya mengatasi kekurangan tenaga kerja yang akut namun juga mengantarkan era baru efisiensi dan presisi.
Salah satu contoh penting adalah penerapan robot yang dilengkapi AI oleh petani rumah kaca skala besar. Bisnis ventura, seperti Agrist dan Inaho, telah mengembangkan teknologi mutakhir untuk mengotomatiskan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh tangan manusia. Robot-robot ini dirancang untuk menavigasi rumah kaca, mengidentifikasi dan memanen tanaman matang secara akurat.
Takamiya No Aisai, sebuah perkebunan di Hanyu, Prefektur Saitama, telah memanfaatkan lompatan teknologi ini dengan menyewa alat pemanen mentimun otomatis dari Agrist. Dilengkapi dengan kamera dan AI, robot ini menilai waktu optimal untuk memanen mentimun, memastikan pemotongan yang tepat tanpa merusak batangnya. Takeshi Yoshida, kepala peternakan, menyatakan keyakinannya terhadap keakuratan robot tersebut, terutama pada saat terjadi kelangkaan tenaga kerja.
Demikian pula dengan Inaho, sebuah perusahaan ventura pertanian di Kamakura, Prefektur Kanagawa, yang telah merambah ke luar Jepang, menyewakan robot yang dilengkapi AI ke peternakan di Belanda. Robot-robot ini dapat memetik tomat ceri matang secara selektif, menunjukkan kemampuan beradaptasi dan potensi global dari teknologi pertanian cerdas.
Soya Oyama, Chief Operating Officer di Inaho, menekankan dukungan langsung yang diberikan robot-robot ini kepada pertanian yang menghadapi kekurangan tenaga kerja. Meskipun mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dan perluasan, Oyama membayangkan masa depan di mana robot memainkan peran penting dalam pemanenan tanaman.
Takanori Fukao, seorang profesor robotika di Universitas Tokyo, melihat hal ini sebagai awal dari penerapan robot pemanen yang lebih luas dalam budidaya lahan terbuka. Transisi ke lanskap pertanian yang lebih otomatis mungkin memerlukan perencanaan strategis, termasuk penempatan tanaman yang optimal untuk mengakomodasi kemampuan robot-robot tersebut.
Meningkatnya penggunaan robot berbasis AI di bidang pertanian Jepang menandakan era transformatif. Kemajuan teknologi ini tidak hanya mengatasi tantangan-tantangan yang ada saat ini namun juga membuka jalan bagi masa depan dimana pertanian cerdas menjadi standar global. Ketika Jepang mempelopori integrasi AI dalam pertanian, dunia memperhatikan dengan seksama, mengantisipasi perubahan paradigma dalam praktik pertanian.