#Pertanian Rumah Kaca #Perubahan Iklim #Pertanian #Pertanian Berkelanjutan #Pasokan Sayuran #Dampak Lingkungan
Siliguri: Dengan perubahan iklim, departemen Pertanian negara bagian berfokus pada pertanian rumah kaca untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertanian. Meningkatnya suhu berdampak signifikan pada sektor pertanian, sehingga menyebabkan kenaikan harga sayuran. Oleh karena itu, rumah kaca menjadi penting dalam mitigasi dampak buruk perubahan iklim. Departemen Pertanian negara bagian menyarankan para petani untuk mengadopsi praktik pertanian rumah kaca untuk memastikan produksi tanaman yang konsisten.
Partha Roy, Asisten Direktur Departemen Pertanian di Siliguri, menyatakan, “Suhu meningkat drastis, mempengaruhi sektor pertanian dan menyebabkan kenaikan harga sayuran. Rumah kaca menjadi semakin penting dalam situasi seperti ini. Beberapa perusahaan telah membangun rumah kaca berukuran besar, tempat mereka menanam berbagai sayuran dalam suasana yang terkendali dan mendukung pertanian.”
Para pemerhati lingkungan telah memperkirakan peningkatan suhu dan gelombang panas lebih lanjut akibat pemanasan global. Menyadari tantangan ini, Departemen Pertanian mengambil langkah proaktif untuk menjaga pasokan sayuran melalui penerapan pertanian rumah kaca. Sistem rumah kaca menawarkan keuntungan yang signifikan dalam mengendalikan dan mengatur suhu dan faktor lingkungan lainnya. Mereka menyediakan lingkungan terkendali yang mendorong kondisi pertumbuhan optimal tanaman.
Untuk mendorong petani menerapkan pertanian rumah kaca, departemen Hortikultura negara bagian menawarkan subsidi 50 persen untuk pembangunan rumah kaca. Menurut perkiraan resmi, biaya mendirikan rumah kaca sekitar Rs 1,040 per meter persegi. Akibatnya, pemerintah negara bagian menanggung setengah dari biaya ini, sehingga pertanian rumah kaca lebih mudah diakses dan terjangkau oleh petani.
Saat ini terdapat empat rumah kaca di subdivisi Siliguri yang berlokasi di Naxalbari, Phansidewa, dan Rangapani. Rumah kaca ini terbukti berhasil membudidayakan sayuran berkualitas tinggi, beberapa di antaranya diekspor ke luar negeri. Suasana terkendali di dalam rumah kaca menjamin produksi yang konsisten, terlepas dari kondisi iklim eksternal.
Perkembangan dan penerapan teknik pertanian rumah kaca secara luas mempunyai beberapa konsekuensi potensial. Pertama, hal ini menawarkan solusi berkelanjutan untuk memastikan pasokan sayuran yang stabil, bahkan dalam menghadapi kenaikan suhu dan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi. Stabilitas ini membantu menstabilkan harga sayuran dan mengurangi dampak fluktuasi terkait iklim.
Selain itu, pertanian rumah kaca dapat berkontribusi pada pengurangan penggunaan air dan penggunaan pestisida. Lingkungan yang terkendali memungkinkan pengelolaan air yang tepat dan pengendalian hama yang ditargetkan, sehingga menghasilkan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim dan dampak buruknya terhadap pertanian, pertanian rumah kaca telah menjadi strategi penting untuk menjaga kestabilan pasokan sayuran. Fokus Departemen Pertanian negara bagian dalam mendorong pertanian rumah kaca dan memberikan subsidi menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga sektor pertanian. Dengan menerapkan pendekatan inovatif ini, petani dapat mengurangi tantangan yang ditimbulkan oleh kenaikan suhu dan mengamankan penghidupan mereka.