#Produksi Sayuran Rumah Kaca #Pengelolaan Pupuk #Efisiensi Penggunaan Nutrisi #Pertanian Berkelanjutan #Keberlanjutan Lingkungan #Kebijakan Pertanian #Adaptasi Iklim #Nutrisi Tanaman #Pertanian Tiongkok #Inovasi Pertanian
Dalam lanskap pertanian Tiongkok yang terus berkembang, dinamika penggunaan pupuk dalam produksi sayuran rumah kaca (GVP) telah menjadi perhatian penting. Artikel ini menggali tinjauan komprehensif selama lebih dari tiga dekade, menyoroti pergeseran dalam tingkat penerapan konvensional (CAR) dan efisiensi penggunaan unsur hara (NUE) pupuk.
Produksi sayuran rumah kaca Tiongkok telah mengalami lonjakan eksponensial selama tiga puluh tahun terakhir, mengubah negara ini menjadi pemimpin global dalam budidaya sayuran. Namun ekspansi yang pesat ini juga mempunyai tantangan tersendiri, khususnya dalam hal pengelolaan pupuk. Analisis menyeluruh terhadap 476 makalah penelitian dari tahun 1990 hingga 2021 mengungkap wawasan menarik tentang perubahan lanskap praktik penerapan pupuk dalam sektor GVP Tiongkok.
Temuan ini menunjukkan adanya penurunan CAR pupuk nitrogen (N) dan fosfor (P) dari tahun 1993 hingga 2020, seiring dengan fluktuasi CAR pupuk kalium (K) pada periode yang sama. Khususnya, daerah seperti daerah hangat di sekitar Laut Bohai dan daerah hujan subtropis di daerah aliran Sungai Yangtze menunjukkan CAR pupuk yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain, karena kondisi iklim yang berbeda.
Meskipun terjadi pertumbuhan produksi sayuran yang patut dipuji, penggunaan pupuk yang berlebihan dalam budidaya rumah kaca yang intensif telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kelestarian lingkungan dan efisiensi penggunaan unsur hara. Berbagai penelitian menggarisbawahi perlunya strategi pemupukan yang disesuaikan untuk mengoptimalkan produktivitas sekaligus memitigasi dampak buruk terhadap lingkungan.
Mengambil dari banyak literatur, tinjauan ini menggarisbawahi pentingnya penerapan praktik pemupukan berkelanjutan untuk menjamin kelangsungan jangka panjang sektor GVP Tiongkok. Dengan mengkaji tren antar-tahunan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, studi ini menyoroti pentingnya pengelolaan pupuk yang disesuaikan dengan beragam kondisi iklim dan kebutuhan tanaman.
Meskipun sektor GVP Tiongkok telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, praktik pemupukan berkelanjutan harus diprioritaskan untuk menjaga integritas lingkungan dan memastikan kemakmuran berkelanjutan di sektor ini. Melalui upaya bersama dan kebijakan yang terinformasi, Tiongkok dapat memetakan jalur menuju masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan dan berketahanan.