Pertanian, hidroponik, pertanian vertikal, aquaponik, teknologi, ORGABONK, keberlanjutan, ketahanan pangan, sumber daya lahan, sumber daya air, teknik pertanian.
Hamed Alhammadi, seorang warga UEA, mendirikan “Grup Grassia” di Al Bahia, Abu Dhabi, dengan visi untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien. Dimulai dengan satu pertanian, grup ini kini telah berkembang menjadi sekitar 200 pertanian di seluruh negeri, menghasilkan 15 ton tanaman pertanian yang beragam per hari, menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan pertanian berkelanjutan. Alhammadi percaya bahwa meluasnya perluasan pertanian milik warga di UEA mencerminkan kesadaran sosial yang mengakar akan pentingnya pembangunan pertanian dan ketahanan pangan.
Pemerintah UEA telah menekankan pentingnya mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kontribusi pertanian terhadap produk domestik bruto negara sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor. Proyek Alhammadi berawal dari studi gelar Masternya dalam kepemimpinan strategis dan manajemen perubahan di sebuah universitas Inggris, di mana dia memutuskan untuk memulai proyek pertanian berkelanjutan untuk berkontribusi mengubah pola pertanian yang dominan.
Teknik inovatif lainnya adalah aquaponik, yang menggabungkan akuakultur dan hidroponik. Metode ini melibatkan pembudidayaan ikan dan tanaman secara bersama-sama dalam sistem loop tertutup, dimana limbah yang dihasilkan oleh ikan digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman. Teknik ini tidak hanya menghemat air tetapi juga mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia.
Teknologi pertanian juga berkontribusi secara signifikan terhadap revolusi pertanian. Misalnya, sistem elektronik baru yang disebut ORGABONK telah dikembangkan, yang menggabungkan akuakultur, hidroponik, dan pertanian berbasis tanah dalam satu sistem. Sistem ini membantu memanfaatkan sumber daya lahan dan air secara efisien dan meningkatkan variasi tanaman yang dihasilkan.
Penggunaan teknik dan teknologi pertanian yang inovatif telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Misalnya, produksi pembibitan dalam pertanian tradisional biasanya dibatasi hanya 2,000 bibit, tetapi dengan bantuan hidroponik, satu perkebunan menghasilkan 500,000 bibit dalam setahun. Ini tidak hanya meningkatkan hasil tetapi juga membantu menghemat air, yang sering digunakan secara berlebihan dalam metode pertanian tradisional.